Golden cross dan death cross merupakan suatu pola grafik yang sering investor gunakan untuk memprediksi suatu pergerakan harga grafik di waktu mendatang. Sebelum masuk ke dunia trading tentu ada banyak hal yang harus trader pahami.
Bukan hanya sebatas modal saja, namun juga pengetahuan penting untuk menjalankan investasinya. Dua istilah penting tersebut bisa trader pahami, namun sebelumnya harus tahu mengenai apa itu moving average dalam crypto.
Moving average merupakan indikator yang bisa trader manfaatkan untuk memprediksi atau membaca pergerakan trend pasar dan menentukan level resistance dan support. Selain itu juga membantu menganalisis harga untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus trader lakukan.
Penjelasan Golden Cross
Merupakan pola grafik harga pada suatu aset saat moving average pada jangka pendek memotong indikator dalam jangka panjang dan berada di atasnya. Moving average bisa memberikan sinyal terjadinya kenaikan harga aset atau bisa disebut dengan bullish.
Momen tersebut menandakan bahwa pasar bullish sudah terdapat di depan secara nyata. Saat menggunakan momen tersebut ada 3 hal yang perlu trader perhatikan.
-
Semakin besar time frame chart, maka semakin kuat sinyal golden cross yang muncul. Selain itu sinyal juga akan lebih tahan lama efeknya. Dengan kata lain dalam kondisi tersebut sinyal dianggap paling kuat dan bagus;
-
Bisa trader manfaatkan dalam trading jangka pendek pada moving average bersama dengan indikator tipe Oscilator. Bantuan dari indikator tipe Oscilator tersebut akan membantu melacak secara lebih dekat momen kapan uptrend sudah overbought;
-
Volume trading yang tinggi bisa memperkuat sinyal bullish.
Pada momen ini moving average yang paling bagus untuk trader gunakan adalah 200 hari dan 50 hari. Namun seringkali trader harian seringkali menggunakan jangka waktu yang lebih sempit. Yakni hanya 5 hari dan 15 hari saja.
Penjelasan tentang Death Cross
Merupakan suatu pola grafik harga aset saat moving average dengan jangka waktu yang lebih pendek. Kemudian memotong indikator dengan jangka waktu lebih panjang yang berada di bawahnya.
Moving average dalam kondisi ini bisa menjadi suatu penanda pemberi sinyal pada kenaikan maupun penurunan harga suatu aset, bisa disebut dengan bearish. Momen terbentuknya death cross menjadi periode lebih tinggi.
Yang mana secara otomatis akan menjadi level resisten baru di pasar bearish di waktu mendatang. Misalnya saat harga benar-benar dalam kondisi merosot, maka garisnya akan menjadi resisten bergerak yang maju.
Daripada grafik gold cross, sinyal dari death cross ternyata lebih lemah dan mudah batal saat ada faktor-faktor lain yang memainkan pasar. Selain itu sinyal death cross pada time frame yang besar, seringkali dipandang temporer atau bersifat sementara.
Terkait dengan rentang waktu terbaik death cross adalah sama dengan gold cross, yakni 200 hari dan 50 hari. Meski demikian ada juga yang melakukan identifikasi menggunakan rentang waktu 30 hari dan 100 hari.
Ada baiknya trader mengingat, baik death cross maupun gold cross hanyalah suatu indikator saja yang bisa digunakan saat melakukan trading. Sama dengan indikator yang lain, perlu melakukan konfirmasi dengan menggunakan sinyal agar bisa memutuskan suatu keputusan yang tepat.
Nah, itulah beberapa pembahasan terkait dengan golden cross dan death cross yang bisa membantu para trader dalam memahami berbagai indikator tentang dunia trading crypto. Apakah Anda tertarik untuk memulai investasi dan trading berbagai aset cryptocurrency?